Jumat, 07 Oktober 2016

Menuju Indonesia berbasis Elektronik

Gerimis masih saja terus mengguyur sekitar desa, nampaknya itu membawa energi positif untuk adikku yang baru menginjak sekolah kejuruan. Sejak menuntaskan UN sekolah menengahnya boro-boro baca buku pelajaran, buku paket yang dia dapat di sekolah barunya saja masih mengikat bertumpuk rapi di pojokan sudut kamarnya. Lantas karena hujan yang awet, adikku seketika ingat tugas yang diberikan gurunya kemarin. Hmm nampaknya kalau hari itu tidak hujan mungkin dia sibuk usap-usap layar ponsel pintarnya.

      “mas minjem laptopnya”
     “buat apaan?”
     “ngerjain tugas”
     “yowis ambil tuh di meja kamar”
     “hmm sip..”

Setelah percakapan itu aku menyibukkan diri kedapur membuat coklat hangat, setelah aku kembali ke ruang dimana adikku belajar, aku nyengir mengelus dada.

      “loh jare belajar kok malah pesbukan”
     “lah yo iki belajar tapi liat soal dulu yang diupload gurunya disini”
     “hmm.. awas kalo ngibul lagi”

Memang benar setelah itu, dia membuka microsoft office dan mulai menggarap tugas yang sudah diupload gurunya tadi. Akupun beranjak ke teras rumah menikmati coklat hangatku dengan bebunyian hujan malam. Selang beberapa waktu coklatku habis dan aku ingin menengok adikku kembali.

     “lhoalah ternyata alibi tok tetep wae pesbukan jare ngerjakne tugas”
     “wooooo laiya ini ngerjakne tugas, sopo sing pesbukan”
     “lah itu buka beranda pesbuk”
     “hah? Hahahahaha makane ojo sotoy, iki bukan pesbuk”
     “leh..???”
     “coba baca iki tulisane apa”
     “Ed..mo..do... Edmodo. Edmodo?" Ejaku
     “yak edmodo, jadi tugasnya yang aku kerjakan tadi diupload disini istilahnya dikumpulkan, tadi
        juga aku buka soal dari guru bukan di pesbuk tapi di edmodo juga. Wes ojo resek mas”
     “hmmm baru tau”

***

Setelah mendengar penjelasan seuprit dari adikku tadi aku makin penasaran dengan sosial media berbasis pendidikan tersebut. Mungkin kalian juga para pembaca belum mengetahui apa itu edmodo dan fungsinya untuk apa. Baiklah nanti akan aku beri gambaran tentang penggunaan platform ini. Mulailah aku meraih batangan ajaib (baca: ponsel pintar) untuk mencari informasi lebih lanjut tentang Edmodo.


Logo Edmodo : Sumber Google


Edmodo adalah platform microblogging pembelajaran sosial untuk guru/dosen, siswa/mahasiswa maupun untuk orang tua/ wali. Dengan mengadopsi desain yang mirip facebook membuat pengguna edmodo baik guru, siswa maupun orang tua yang memantau hasil belajar anaknya mudah mengoperasikannya. Makanya dipercakapan diatas aku sempet salah paham tentang tampilan muka edmodo yang aku kira itu facebook karena memang dibuat mirip.


Tampilan Edmodo


Fungsi dari edmodo :
  • Untuk mempermudah komunikasi antara murid, guru maupun orang tua
  • Sebagai sarana komunikasi belajar atau berdiskusi
  • Sebagai tempat untuk ujian online, tugas dll

Tampilan Edmodo


Dengan mengusung slogan “hubungkan dengan siswa dan Orang tua di kelas paperless” edmodo menawarkan berbagai fitur menarik yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar era modern. Kita akan disuguhi 3 opsi Daftar akun ketika membuka halaman awal edmodo yaitu ; sebagai guru, sebagai murid dan sebagai orang tua. Sehingga ketika sign in nantinya akan memiliki tampilan dan fitur yang sedikit berbeda sesuai dengan kategori akun. Dalam mencegah orang asing bergabung dengan jaringan sekolah, edmodo menyediakan kode khusus untuk sekolah hingga kelas. Kode tersebut diberikan kepada siswa untuk bergabung kedalam jaringan grup tersebut (baik dalam lingkup sekolah maupun kelas).

Adanya beberapa fitur menarik yang dapat menunjang pembelajaran seperti:
  • Polling : Fitur yang hanya dapat digunakan guru untuk mengetahui tanggapan tentang opsi hal tertentu
  • Gradebook : Fitur ini mirip catatan nilai siswa yang seluruh aksesnya dipegang guru sedangkan siswa dan orang tua hanya dapat melihat rekapan nilai dalam bentuk grafik maupun penilaian langsung
  • Quiz : Fitur yang digunakan guru untuk memberikan evaluasi berupa pilihan ganda, isian, maupun uraian 
  • File and Links : Fitur yang digunakan untuk melampirkan file yang berekstensi .doc, .ppt, .xls, .pdf dll yang biasanya digunakan untuk melampirkan tugas
  • Library : Fitur untuk mengungah bahan ajar materi yang dapat didownload oleh siswa begitupun dengan murid yang dapat mengunggah materi yang dimiliki untuk saling berbagi
  • Assignment : Fitur untuk memberikan tugas kepada siswa secara online dan terdapat waktu deadline
  • Award Badge : untuk memberikan penghargaan kepada siswa/kelas yang mendapat nialai terbaik
  • Parent code : Dengan fitur ini orang tua murid dapat memantau aktivitas belajar yang dilakukan anak mereka. orang tua dapat masuk dalam grup / kelas dengan memasukkan kode grup yang bisa didapat dari guru atau murid langsung
Jadi seperti itu penjelesan singkat tentang edmodo, Pada intinya edmodo mengubungkan ketiga elemen yang terdiri dari guru, siswa, dan orang tua untuk menerapkan sistem belajar era modern berbasis teknologi. Dengan seperti itu orang tua akan mengetahui secara realtime apakah anaknya mengumpulkan tugas, kapan anaknya mengumpulkan tugas hingga berapa nilai yang didapat anaknya. Jadi siswa tidak akan ada alasan untuk berbohong tentang tugas karena semua sudah terekam dalam aplikasi di ponsel pintar orang tua mereka. Dengan begitu mereka akan termotivasi untuk mendapat nilai bagus karena orang tua mereka sedang memantau setiap saat. Orang tua juga dapat memantau dan memotivasi anak mereka untuk rajin belajar. Maka tidak ada alasan bahwa orang tua tidak mengetahui apakah anaknya rajin mengerjakan tugas atau tidak. Harapan Orangtua selanjutnya anaknya supaya rajin belajar dan mengerjakan tugas agar mereka dapat membuktikan ke orang tuanya bahwa mereka mampu mendapatkan nilai yang bagus. Disitulah peran teknologi terhadap komunikasi dapat dimanfaatkan. Mereka (para siswa) adalah aset negara sebagai Sumber Daya Manusia Indonesia unggul yang nantinya akan membangun Indonesia menjadi lebih baik dengan inovasi-inovasi brilliannya di berbagai sektor.

Nah Ada juga sedikit masalah klasik yang mungkin dapat menghambat Kelangsungan edmodo, yaitu ada di peran orang tua. Pasti tahu kan berapa persen sih orang tua yang memakai ponsel pintar, aku rasa tak banyak. Hal itu juga terjadi pada bapak dan ibuk aku yang tidak terlalu mengenal ponsel pintar. Karena edmodo perlu diakses melalui ponsel pintar, Tapi hal itu bisa disiasati seperti yang aku lakukan yaitu aku memantau perkembangan belajar adikku kemudian melaporkannya pada orangtuaku, pada tahap ini juga aku bermaksud untuk mengajari beliau untuk mengoperasikan edmodo agar beliau nantinya bisa memantau dengan sendiri walaupun mengakses melalui ponselku alias minjem doang hehe. Aku rasa alangkah baiknya jika seluruh sekolah menerapkan sistem tugas menggunakan edmodo ini, atau bahkan pada akhirnya nanti akan ada microblogging lokal semacam edmodo buatan anak negeri yang dapat dimanfaatkan, karena edmodo adalah produk luar negeri.


***

Perkembangan teknologi sangat dinamis di jaman sekarang, Teknologi dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia, sehingga dengan penggunaan yang baik dan bijaksana teknologi akan memberi dampak yang begitu luar biasa sebaliknya jika pengguna teknologi mempunyai tujuan tidak baik akan menimbulkan masalah-masalah baru yang sering disebut Cyber Crime. Membangun sebuah negeri melalui teknologi informasi dan komunikasi dapat melalui beberapa sektor, entah itu ekonomi, politik, sosial, pendidikan, bahkan hingga pertahanan. Untuk kali ini aku akan melihat dari sudut pendidikan dan keamanan (nanti akan aku bahas dibawah).



Ilustrasi

Bahwa Inovasi berbasis teknologi didalam tubuh instansi pemerintahan itu memang perlu demi terwujudnya pelayanan yang sehat dan prima. Di era modern ini kebijakan yang diambil pemerintah haruslah transparan untuk menghindari hal-hal yang dapat menciptakan KKN. Seperti yang aku ketahui bahwa Pemerintah Surabaya sudah menerapkan beberapa inovasi baik kebijakan maupun pelayanan berbasis elektronik untuk warga Surabaya seperti menerapkan sistem e-budgeting yang bertujuan untuk transparansi anggaran agar dapat dikawal masyarakat luas, kemudian adanya e-procurement yang bertujuan agar warga surabaya dapat mengetahui pemenang tender dan nilai proyek sehingga dapat menekan nilai kecurangan yang ada dalam pelelangan, selanjutnya  e-lampid yaitu pelayanan online Akta Kelahiran dan Akta Kematian WNI yang bermanfaat untuk masyarakat dalam efisiensi waktu, Surabaya single window (ssw) yang bertujuan untuk sarana mensederhanakan perijinan secara online, hingga e-passport  yang dapat mempermudah masyarakat dalam pembuatan paspor. Sebenarnya pemerintah Surabaya sedang gencar menerapkan e-gov (electronic government) dan masih memiliki inovasi-inovasi berbasis elektronik yang menarik untuk dapat diterapkan didaerah lain.

Tampilan Website SSW : Sumber http://ssw.surabaya.go.id

Pemanfaatan teknologi kedalam pelayanan publik di instansi pemerintah diharapkan dapat membangun citra good governance yang bersih dari tangan-tangan kotor serta kepentingan pribadi yang merugikan kemaslahatan bersama. Aku berharap kota-kota lain di Indonesia segera menyusul inovasi-inovasi berbasis elektronik yang sudah banyak diterapkan di Surabaya agar kebijakan pemerintah semakin transpran dihadapan masyarakat luas dan memperbaiki citra pemerintah, tentunya hal itu semua harus diikuti dengan SDM yang profesional dan bersih sehingga nantinya akan membangun Indonesia yang lebih baik.

Berbicara inovasi dalam pelayanan publik, Beberapa waktu lalu aku sempet jalan-jalan di Kota Malang. Membelah jalanan kota Malang yang sejuk nan hijau tidak akan pernah bosan, ada saja sudut-sudut yang membuat mataku fokus memperhatikannya, salah satunya adalah adanya Videotron yang sedang memutar demo tentang penggunaan sebuah aplikasi. Setelah aku perhatikan sekian menit ternyata itu adalah demo tentang aplikasi “Panic Button” yang baru saja dilaunching oleh Kepolisian Kota Malang. Wah pikirku menarik nih mungkin seperti aplikasi “Qlue” yang ada di jabodetabek sana, bedanya ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang melihat maupun mengalami tindak kriminal sehingga dapat melapor secara realtime agar pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku kriminal tersebut. Wah jadi ingat saras 008 hahaha tinggal telp 008 kesatria kucing betina langsung bisa gebukin menghentikan pelaku kejahatan miiaaawww~~~ hahahaha.

Logo Aplikasi Panic Button


Aplikasi Panic Button ini berbasis android jadi siapapun bisa mengunduhnya secara gratis. Panic Button digunakan untuk membantu masyarakat Malang dalam menghubungi pihak kepolisian entah itu melapor, memberi kritik/saran, melihat informasi kota Malang, pelayanan polri, hingga tombol panic button yang berfungsi untuk mengirim sinyal bahwa anda sedang dalam masalah, pada intinya untuk mempercepat respon pengaduan masyarakat yang meminta bantuan kepolisian.  


Tampilan Aplikasi Panic Button

Cara penggunaan Aplikasi Panic Button ini cukup tekan tombol panic button di ponsel pintar yang sudah diinstall sebelumnya, kemudian petugas polisi dilapangan akan langsung merespon dan datang ke lokasi pelapor yang otomatis terdeteksi di Makota Command center. Waktu yang disediakan kira-kira 10 menit untuk tiba di TKP. Memang yang terpenting adalah respon dari petugas kepolisian segera dalam membantu masyarakat, aplikasi panic button hanyalah media untuk menjembatani kemudahan dalam menciptakan jaringan keamanan. Sehingga kontribusi masyarakat juga diperlukan dalam menciptakan daerah yang aman dari kriminalitas. Kepolisian didaerah lain juga bisa mengadopsi layanan serupa ini untuk menjaga keamanan daerahnya sehingga tindak kriminalitas bisa ditekan secara signifikan.


Respon Masyarakat terhadap aplikasi Panic Button


Jadi Konklusi dari tulisan diatas adalah membangun sebuah negara menjadi lebih baik alangkah baiknya dilakukan evaluasi dan perbaikan dalam berbagai sektor untuk mencapai negara yang ideal. Perkembangan teknologi saat ini yang begitu pesat harusnya dapat membantu dalam hal pembangunan negara dengan SDM yang memiliki akal sehat dalam melaksanakan tugas negara serta mengingkan kemajuan negara. SDM yang baik akan memanfaatkan teknologi secara positif yang dapat merancang pembangunan negara. Seperti dari sektor pendidikan yang dilakukan dengan penanaman moral dan fasilitas pendidikan yang baik kepada bibit-bibit SDM masa depan. Sebagai contoh kecilnya edmodo sebuah aplikasi jejaring berbasis pendidikan yang dapat memberi dampak positif untuk mental dan motivasi calon penerus bangsa agar melewati masa pendidikannya secara baik dengan begitu mereka akan menjadi penerus bangsa yang dapat memajukan Indonesia. Begitupun  rasa aman dari masyarakat adalah cerminan keberhasilan institusi kepolisan dalam menciptakan kehidupan bermasyarakat yang damai bersih dari kriminalitas serta Pelayanan Publik dengan Inovasi-inovasi yang dilakukan instansi pemerintah memanfaatkan teknologi untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat luas. Semua itu jika saling bersinergi akan dapat memberi dampak positif yang sangat besar terhadap pembangunan Negara. Teknologi sudah banyak menawarkan kemudahan untuk mencapai pembangunan negara yang lebih baik, tinggal kita sebagai SDM yang harus mampu memanfaatkan keberadaan teknologi secara positif.

#KitaIndonesia

*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog bertema “Membangun Indonesia melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi” yang diselenggarakan oleh PT. XL Axiata Tbk bekerjasama dengan Rumah Blogger Indonesia.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...